Minggu, 10 Maret 2019

関西弁 (Kansai-ben)



Kansai-ben atau bisa diartikan dialek Kansai adalah suatu dialek yang dgunakan di daerah Kansai Di Jepang, Kansai-ben juga bisa disebut dengan 近畿方言 (Kinki-hōgen).

Sebelum jaman Nara ke jaman Edo, ibukota Jepang berada di daerah Kinki (Kyoto) makanya dialek Kinki/Kansai banyak mempengaruhi bahasa didaerah lain. Namun semenjak pemerintahan Edo ibukota pindah ke Edo yang sekarang Tokyo jadi pusat budatya Jepang perlahan - lahan beralih ke Edo menyebabkan berkembangnya dialek Edo, dan menjadikan bahasa Jepang standar jatuh pada dialek Tokyo.

Sebagai contoh aksen Kansai memiliki ciri khas aksen Keihan yang berbanding terbalik dengan aksen Tokyo. Contohnya pada kata Hashi, Ha pada dialek Kansai diucapkan dengan nada tinggi diikuti dengan Shi yang diucapkan dengan rendah, sedangkan Dialek Tokyo diucapkan dengan nada sebaliknya. Lalu ada kopula da yang diganti menjadi ya.


Lalu dibawah ini adalah beberapa contoh kata yang mengacu pada dialek Kansai :

①ありがとう(Terima kasih)=おおきに!
②またね(Sampai jumpa)!=ほなね!
③いくら(berapa)?=なんぼ?
④ダメ(Tidak boleh)!=アカン!
⑤おじさん(Paman/ Om)=おっちゃん
⑥おばさん(Bibi)=おばちゃん
⑦たくさん(banyak)=ぎょうさん
⑧とても(sangat)=めっちゃ
⑨かわいい(cantik)=べっぴん
⑩自転車(sepeda)=ちゃりんこ

Lalu lebih jelasnya lagi dibawah ini adalah salah satu pembelajaran dari Dialek Kansai :



Referensi : 

Landmark Anime

Jepang memiliki cara unik dalam mempromosikan pariwisata nya, diantaranya lewat anime. Seperti yang kita tahu anime adalah salah satu budaya Jepang yang sudah sangat terkenal di dunia. Dalam anime tersebut terkadang ada beberapa tempat yang digambar oleh kreator dan tempat tersebut menjadi iconik.

Saya akan mengulas beberapa tempat yang menjadi objek wisata gara – gara anime ini, diantaranya adalah:

     1.       Kimi no Na Wa



Kimi no Na Wa adalah sebuah film yang ditulis dan disutradarai oleh Makoto Shinkai, film ini mendapat penerimaan luas dan mendapat berbagai pujian dari kritikus film karena animasi dan dampak emosional yang dihasilkan oleh film tersebut.

Kimi no na wa adalah film anime yang sangat terkenal dan sukses pada tahun 2016 lalu, film ini menggambarkan sebuah lokasi di Hida Furukawa dan Tokyo. Beberapa landmark dalam film ini menjadi objek wisata bagi penggemar anime di seluruh dunia. Yang paling terkenal adalah Tangga Kuil Suga, Shinjuku. Selain tangga kuil Suga banyak juga tempat lain yang menjadi iconik dikarenakan tempat – tempat tersebut yang digambar dengan detail yang luar biasa.




       2.       Ano Hana



Ano Hi Mita Hana no Namae o Bokutachi wa Mada Shiranai atau yang disingkat Ano Hana adalah sebuah anime yang diproduksi oleh A-1 Pictures yang ditayamgkan pada tahun 2011. Anime ini menceritakan sebuah kelompok terdiri dari 6 orang anak – anak yang terpisah sejak salah satu dari mereka Meiko “Menma” Honma meninggal akibat kecelakaan. 10 Tahun sejak kejadian tersebut Jinta Yadomi yang berperan sebagai ketua mereka dulu bertemu dengan Menma yang penampilannya menjadi dewasa dan memintannya untuk mengabulkan permohonannya.

Adapun tempat yang menjadi landmark anime ini adalah di kota Chichibu di Prefektur Saitama barat. Objek yang paling terkenal adalah Jembatan Chichibu.



      3.       Ghibli




Siapa suka Jepang pasti setidaknya tahu tentang Studio Ghibli. Studia ghibli adalah Studio film animasi yang berbasis di koganei, Tokyo. Studio Ghibli mengahasilkan film – film yang luar biasa dan mendapat banyak penghargaan.

Banyak objek wisata yang terkenal dan wajib dikunjungi bagi penggemar anime khususnya bagi yang suka film – film yang diproduksi oleh studio yang didirikan oleh Hayao Miyazaki ini, Selain itu Studio Ghibli juga memiliki Museum yang berlokasi di Mitaka.
Totoro Bus Stop

Dogo Onsen, Matsuyama (Spirited Away)

Yakushima (Princess Momonoke)

Selain dari berbagai anime di atas, masih banyak tempat lagi yang belum di eksplor. mungkin bagi temen - temen yang nantinya akan ber wisata di Jepang bisa saja tempat - tempat tersebut menjadi pilihan untuk kalian semua.



Sabtu, 09 Maret 2019

お正月 (oshougatsu)

  お正月 (oshougatsu), mengenal budaya Jepang yang dilakukan pada saat tahun baru


Tahun baru (お正月,oshougatsu) di Jepang dirayakan tanggal 1 Januari sampai taggal 3 Januari, awal mulanya kalender Jepang mengikuti kalender Tionghoa, mereka merayakan tahun baru bersamaan dengan tahun baru imlek. Tetapi pada tahun 1873 Jepang mengikuti kalender gregorian sehingga tahun baru jatuh pada tanggal 1 januari.

Tahun baru di Jepang sendiri menjadi momen yang penting di Jepang, semua karyawan memiliki hari libur dan dapat menghabiskan waktu bersama keluarga mereka. Jika disamakan dengan keadaannya di Indonesia, tahun baru di Jepang hampir sama keadaannya dengan momen lebaran di Indonesia.

Lalu bagaimana cara orang Jepang dalam merayakan perayaan tersebut?

Jepang memiliki beberapa budaya unik dalam merayakan tahun baru, diantaranya:

        鏡餅
    (Kagami Mochi)



Kagami Mochi yang diartikan secara harfiah adalah mochi cermin. Kagami mochi terdiri dari dua mochi berbentuk bundar, mochi yang lebih kecil diatas mochi yang lebih besar dan diatas kedua mochi tersebut disimpan sebuah jeruk pahit berserta daunnya yang disebut dadai.

Kagami mochi ini diletakan diatas sebuah nampan yang disebut sanpou dengan kertas sebagai alas yang tepiannya berwarna merah yang disebut shihou beni. Kagami mochi sendiri digunakan sebagai sesajen untuk dewa tahun yang merangkap dewa padi – padian.


     雑煮 (Zouni)


Zouni adalah masakan Jepang yang biasanya disantap pada saat tahun baru. Masakan tersebut berupa sup berisi mochi dan bahan pelengkapnya yang direbus bersama. Bahan – bahan pelengkap mochi umumnya berbeda – beda tergantung daerahnya di Jepang. Namun pada umumnya bahan pelengkap tersebut berisi : tahu, umbi, potongan atau bola daging ayam, komatsuna atau daun berwarna hijau, bahan berwarna menarik seperti wortel atau udang, dan rempah seperti yuzu atau daun mitsuba.

                Awal mulanya zouni ini adalah hidangan resmi samurai. Lalu pada jaman Heian, tradisi memakan mochi pada tahun baru sebagai bentuk upacara untuk merayakan panjang umur.

   御節料理 (Osechi-Ryouri)


Osechi Ryouri adalah masakan osechi yang berupa masakan untuk merayakan pergantian musim, tetapi dengan berjalannya waktu osechi digunakan untuk menyebut berbagai hidangan istimewa untuk merayakan tahun baru di Jepang. Selain disebut osechi juga bisa disebut shougatsu ryouri atau masakan tahun baru.

Masakan tahun baru tersebut ditata rapi disebuah kotak yang disebut Juubako. Osechi ini dipercaya sebagai perlambang keberuntungan yang berlipat – lipat.


4             年賀状 (Nengajou)



Nengajou dapat diartikan sebagai ucapan tahun baru, orang Jepang masih memiliki tradisi untuk mengirimkan kartu pos, salah satunya adalah Nengajou. Nengajou ini persis dikirimkan pada tanggal 1 Januari. Penrimaan kartu pos tersebut dilakukan sejak pertengahan desember, dan akan dijamin dikirim tepat pada tanggal 1 Januari.

Setiap tahunnya kantor pos Jepang memiliki tradisi mencetak kartu pos yang berbeda – beda contohnya lukisan temapat di Jepang atau bisa gambar binatang Shio pada tahun tersebut.




Biasanya kartu pos yang diterbitkan oleh kantor pos memiliki nomor undian, jika beruntung penduduk bisa memenangkan berbagai hadiah dari pengiriman tersebut. Kartu pos biasanya ditulis secara pribadi ada pun menggunakan kaligrafi, ada beberapa orang yang menggunakan perangkat lunak khusus untuk mendesain sendiri kartu pos nya.


お年玉 (Otoshidama)



Tradisi ini sama seperti yang kita lakukan di Indonesia pada saat lebaran atau di China pada saat tahun baru cina. Yaitu pemberian angpao atau uang pada anak – anak. Otoshidama ini berupa uang kertas atau logam yang dimasukan kedalam kantong kecil yang disebut otoshidama bukuro yang rata – rata berhias gamabar yang disukai anak – anak.


 初も出 (Hatsumoude)


Hatsumoude adalah kunjungan pertama ke Kuil, masyarakat Jepang pada pagi pertama tahun baru akan pergi ke kuil dan berdoa untuk tahun – tahun yang akan mereka jalani kedepannya. Doa yang disampaikan biasanya harapan agar sehat dan selamat sepanjang tahun.


Kesenian dan Permainan





Ada berbagai permainan dan kesenian yang dilakukan masyarakat Jepang dalam menghabiskan tahun baru mereka. Diantaranya adalah kakizome yang berarti kaligrafi pertama yang dilaksanakan pada tanggal 2 Januari. Lalu ada Fukuwarai yaitu meletakan gambar bagian – bagian wajah seperti hidung, alis mata, dan mulut pada tempat dengan mata tertutup. Lalu ada hanetsuki yaitu bulu tangkis tradisional Jepang, tatoage yaitu menerbangkan layang – layang, koma yaitu permainan gasing, lalu ada bermain dadu yang disebut sogoroku, lalu ada juga permainan yang disebut Karuta yaitu permainan memungut kartu yang berisi berbagai pusi kuno di Jepang.


Berikut adalah salah video yang menggambarkan kegiatan tahun baru di Jepang :


Referensi :